Selasa, 29 April 2014

Inspirasi Dari Sebuah Sekolah Baru di Klakah Kab. Lumajang Jatim

Salah satu pengguna pertama Metode Wafa di Jawa Timur adalah SDIT Nurul Islam Klakah-Lumajang. Sekolah yang dipimpin oleh Ust. Syukrillah, S.Th.I ini memang bisa dibilang baru. Siswanya baru 97 orang, kelas tertinggi yang ada saat ini pun baru kelas IV. Beberapa ruang kelas juga masih tampak dalam proses pembangunan. Namun, sekolah baru yang satu ini mampu menghadirkan inspirasi besar dalam penerapan pembelajaran Al-Qur’an yang menyenangkan dengan metode Wafa.
Saat Tim Wafa melakukan Supervisi pembelajaran ke sekolah tersebut, di kelas yang terdapat tepat di sebelah kantor guru, terdengar hiruk pikuk siswa yang begitu ceria. Karena penasaran, Tim Wafa yang baru saja datang itu tak langsung memasuki kantor dan menyalami sang kepala sekolah, tetapi langsung menuju ruang kelas tersebut melihat ada apa di dalamnya.



Suasana Pembelajaran Wafa di SDIT Nurul Islam Klakah
Pembelajaran yang sangat inspiratif! itulah kira2 kesan yang didapatkan para supervisor. Ini bukan pelajaran berbaris, tapi siswa-siswa sangat tertib berbaris rapi. Ini bukan pelajaran menyanyi, tapi siswa begitu ceria dan meriah saat belajar. Ini bukan permainan petak umpet, tapi siswa tampak antusias mengikuti games pembelajaran dari sang guru dengan tetap menjaga ketertiban. Ya, itu gambaran berlangsungnya pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Otak Kanan Wafa. Suasana pembelajaran yang penuh semangat, tidak membosankan, tapi juga produktif dapat terlihat dengan jelas.Suasana Pembelajaran Wafa di SDIT Nurul Islam Klakah
Susana pembelajaran Wafa (di kelas yang berbeda)
Susana pembelajaran Wafa (di kelas yang berbeda)
Ust. Sholehuddin, S.Pd.I selaku Koordinator Al-Qur’an di SDIT Nurul Islam Klakah ini mengatakan bahwa dunia anak memang menuntut adanya pembelajaran yang tidak begitu-begitu saja, tapi harus ada sesuatu yang selalu baru dan menyenangkan bagi anak. “Kami memang berusaha menghadirkan inovasi baru dalam pembelajaran, sesuai dengan yang diarahkan Wafa saat kami pelatihan sertifikasi metode Wafa dulu. Hal baru yang menyenangkan itu akan membuat pembelajaran menarik bagi siswa” ungkap beliau.

1 komentar:
Write komentar