Minggu, 09 April 2017

Relindo Outbound Training 2017


Tim trainer Relindo Lumajang memberikan simulasi kerja tim
Pasirian 1 April 2017. Tanggap bencana bagi anak-anak sekolah saat ini, khususnya bagi siswa sekolah dasar sangat diperlukan. Kondisi alam yang sudah bergejolak, harus diantisipasi oleh kita. Tentunya cara mengantisipasi bencana, seperti gempa bumi, banjir dan lain-lainnya tidak harus selalu dengan menakut-nakuti anak-anak yang akan menambah ketakutannya terhadap bencana alam.

Kegiatan yang melatih anak untuk tanggap terhadap bencana bisa dijadikan sebagai MuLok (Muatan Lokal) di setiap sekolah, namun sekali lagi tujuannya bukan untuk ‘menakut-nakuti’ siswa/i tapi lebih kepada kesigapan dan P3K nya. Salah satu bentuknya bisa melalui kegiatan Pramuka.

Berlindung dan menghindar dari gempa boleh, tapi yang perlu diberikan kepada mereka para siswa adalah apa yang bisa mereka lakukan setelah bencana terjadi. Maaf, saya tidak setuju jika setiap ada bencana, sehari sesudahnya banyak muncul anak-anak yang  membawa kardus-kardus hanya untuk meminta sumbangan. Menurut saya mereka harus memikirkan dulu tindakan apa yg bisa mereka lakukan, kalau sudah jelas baru menghimpun dana.

Satu hal lagi, yang perlu kita ingatkan kepada anak-anak adalah masalah spiritual, bahwa gempa dan bencana alam lainnya adalah Rahasia-Nya, meski kita bisa prediksi namun tetap Waktu-Nya yang berlaku. Jadi tidak perlu kita sebagai manusia terlalu tinggi mengagungkan teknologi yang bisa mendeteksi kapan saatnya bencana itu tiba. Hal ini harus kita tanamkan juga kepada anak-anak.

RELINDO siap memberikan pelatihan survival dan tanggap bencana












 
Kebanyakan anak kecil amat gemar bermain, tanpa memedulikan apakah permainan tersebut bisa mengakibatkan baju atau anggota tubuh lainnya kotor. Tapi ada juga yang tidak mau kotor. Pasti menyenangkan sekali ya bagi orangtuanya? Tidak perlu mencuci baju kotor setiap saat. Tapi, sebaiknya tidak demikian loh karena ada kebaikan di balik kotor-kotoran itu.

Kegiatan-kegiatan tersebut berfungsi mengasah motorik halus, motorik kasar, koordinasi, dan sensorik. ''Sesuai tahap perkembangan usia, target yang dicapai bukan anak harus mengerti, tetapi mulai mengenal. Berikan stimulus kepada anak, bahkan sejak bayi, untuk mengeksplorasi banyak hal,                        Kebanyakan anak kecil amat gemar bermain, tanpa memedulikan apakah permainan tersebut bisa mengakibatkan baju atau anggota tubuh lainnya kotor. Tapi ada juga yang tidak mau kotor. Pasti menyenangkan sekali ya bagi orangtuanya? Tidak perlu mencuci baju kotor setiap saat. Tapi, sebaiknya tidak demikian loh karena ada kebaikan di balik kotor-kotoran itu.

Kegiatan-kegiatan tersebut berfungsi mengasah motorik halus, motorik kasar, koordinasi, dan sensorik. ''Sesuai tahap perkembangan usia, target yang dicapai bukan anak harus mengerti, tetapi mulai mengenal. Berikan stimulus kepada anak, bahkan sejak bayi, untuk mengeksplorasi banyak hal,

Manfaat lain adalah melatih anak bersosialisasi dan kreatif, yang akan terbawa hingga anak memasuki usia sekolah dan tumbuh dewasa. Bakat dan minat si kecil juga bisa terlihat sejak dini.

sikap jijik sebetulnya upaya anak menghindari kondisi yang membuatnya merasa tidak nyaman. Pada porsi yang tepat, perilaku anak yang senang terhadap segala sesuatu yang bersih merupakan hal yang positif. Tapi, bila ditunjukkan secara berlebihan tentu saja dapat mengganggu orang-orang di sekitarnya.

Dari manakah ketakutannya muncul? Bisa dari pengalaman menyaksikan temannya terjatuh ke pasir dan menangis. Jadi dia menyimpulkan kalau pasir itu menakutkan. Bisa juga si kecil "tertular"dari ketakutan Ibu sendiri. Tak seperti bayi, anak balita mengingat pengalaman menakutkan atau menyakitkan yang memicu ketakutannya. Didukung pula oleh imajinasinya yang masih bebas.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Anda bisa memberikan penjelasan bahwa kotor itu merupakan hal yang wajar. Misalnya, ketika anak merasa jijik karena ada lumpur yang mengotori sepatunya, jelaskan bahwa itu normal. Tunjukkan bahwa sepatu orang lain juga bisa kotor dan dapat dibersihkan.

Buku-buku bacaan juga bisa mengatasi ketakutannya akan kotor. Ajak juga ia mengenal kotor agar terbiasa dengan kondisi yang tidak selalu harus rapi dan teratur. Keadaan kotor atau berantakan tidak selalu menyebabkan rasa tidak nyaman, tapi sebaliknya justru bisa menciptakan sesuatu yang menyenangkan. Misalnya, Anda dapat meminta bantuannya saat membuat kue. Dalam proses memasak, biarkan tepung dan telur berceceran.

Atau ajak anak menyusuri pematang sawah atau tempat agro wisata yang memberi kesempatan pengunjung bercocok tanam, dan memandikan binatang. Setelah selesai, jangan lupa melibatkan anak untuk membersihkan diri.Tunjukkan bahwa kotor dapat dibersihkan kembali. Anda dapat menjelaskan sekaligus membuktikan hal ini dengan cara melibatkan anak secara langsung untuk melakukan kegiatan "bersih-bersih." Misalnya, dengan menyuruh dia mencuci sepatunya yang terkena lumpur atau membiasakan anak mencuci tangan, kaki, atau anggota tubuhnya sehabis memegang sesuatu yang membuatnya kotor.

Relindo Out Bound Crew
Tentang Kami

Indonesian Volunteers For Disaster Relief
RELAWAN INDONESIA

Salam Relawan ....
Perkenankan kami menyapa dengan segala kerendahan hati untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat Indonesia.
Relawan Indonesia lahir pada 7 April 2011 atas dasar kemanusiaan yang merupakan satu ikhtiar para aktifis untuk dapat membantu sesama yang sedang ditimpa bencana.
Indonesia menurut para ahli termasuk daerah yang paling rawan terhadap bencana terutama gempa bumi dan tsunami. Terdapat 24 titik yang membentang dari pesisir barat pulau Sumatera hingga sepanjang pantai selatan Jawa serta Kepulauan Bali, Maluku dan Sulawesi.
Dibutuhkan ribuan bahkan puluhan ribu relawan yang terlatih untuk dapat mengatasi pada saat sebelum, saat dan sesudah terjadinya bencana

VISI DAN MISI
VISI : Menjadi lembaga penanggulangan bencana yang profesional, bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya dan dunia umumnya.
MISI :
- Melaksanakan Mitigasi bencana
- Melaksanakan Tanggap Darurat
- Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kebencanaan.
- Penyelamatan Lingkungan

PROGRAM KERJA
1. Menyiapkan SDM Relawan diseluruh wilayah Indonesia.
2. Kampanye mitigasi bencana.
3. Kampanye penyelamatan lingkungan.
4. Tanggap Darurat di daerah bencana.
5. Advokasi rehabilitasi daerah-daerah miskin dan rawan bencana.

KEGIATAN
1. Diklat Relawan
2. Rekrutmen Relawan
3. Monitoring bencana diseluruh wilayah Indonesia.
4. Seminar Nasional tentang Bencana.
5. Seminar Nasional tentang Lingkungan Hidup.
6. Pelatihan-pelatihan di daerah bencana.
7. Pembuatan brosur, pamflet tentang Mitigasi bencana.
8. Pelatihan desa siga bencana.
9. Mengirimkan tim relawan ke daerah bencana.
10. Memfasilitasi pengadaan sumber air bersih di daerah miskin.
11. Pelatihan Mitigasi bencana di sekolah dan perguruan tinggi.
12. Berkoordinasi dengan lembaga terkait.




MARKAS PUSAT

Jl. Mekar no. 6 Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan

Markas Lumajang
Jl. Panjaitan 20 Lumajang
0852 3280 8452
0852 5778 8137

Tidak ada komentar:
Write komentar