Kamis, 26 September 2019

Penyegaran Belajar Siswa Melalui Study Outing Shugro dan Qubro


Satu-satunya SD (Sekolah Dasar Swasta) di kecamatan Klakah adalah SDIT Nurul Islam Klakah, Sekolah yang pengajarannya sehari penuh Ini memang bisa dibilang baru. Usianya masih sembilan tahun, rata-rata usia gurnya dibawah 30 tahun, kondisi bangunannya pun masih banyak yang dalam proses pengerjaan, material bangunan disana-sini. Bagi sekolah yang pengajarannya sehari penuh ini merupakan suatu tuntutan wajib dalam menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, salah satunya adalah Outing Class.
Bagi saya selaku kepala sekolah pola pembelajaran guru-guru di sekolah ini haruslah out of the box, yang sebisa mungking menghindari gaya tekstual buku pegangan siswa yang hanya menghabiskan materi demi materi. Kami telah menetapkan program kegiatan pembelajaran di luar kelas bagi siswa yang biasa kita sebut Stuy Outing Shugro dan Study Outing Qubro, apa perbedaan diatara keduanya? Secara umum kegiatan itu sama yaitu melaksanakan pembelajaran di luar kelas yang membedakan hanyalah skalanya saja, baik dari materi pembelajaran, jumlah peserta dan tentunya juga pendanaan. Jika shugro skalanya lebih kecil hanya dilaksanakan sekitar dekat sekolah dengan benda-benda yang mudah dijangkau, sebaliknya study outing qubro dilaksanakan dalam skala besar di tempat yang lebih khusus semisal kebun botani, museum, cagar budaya, instansi pemerintah dan pabrik/perusahaan yang dilakukan minimal dua kali dalam satu semester.

Dalam kegiatan Study Outing ini para guru selain mengajak mereka untuk belajar di luar kelas atau sekadar jalan-jalan ke sawah, sungai atau bahkan perkampungan sekitar guru juga telah menyelesaikan penyampaian materi ajarnya sebelum kegiatan dilaksanakan, membuat skenario pembelajrannya, menyiapkan lembar kerja, memberi tugas wawancara dan menyiapkan instrumen evaluasi kegiatan. Terlihat siswa sangat menikmati, di situlah para guru bisa memasukkan pembelajaran termasuk nilai-nilai karakter dan ke-Islaman sehingga prosesnya mengalir sempurna.
Saat siswa diajak belajar di luar kelas mereka gembira, Ini bukan pelajaran berbaris, tapi siswa-siswa sangat tertib berbaris rapi. Ini bukan pelajaran menyanyi, tapi siswa begitu ceria dan meriah saat belajar. Ini bukan permainan petak umpet, tapi siswa tampak antusias mengikuti games pembelajaran dengan tetap menjaga ketertiban Entah karena memang kebanyakan mereka gemar belajar sambil rekreasi atau karena rasa jenuh belajar di dalam kelas. Yang pasti dengan mengajak belajar di luar kelas atau di tempat secara langsung, apalagi mempelajari tentang alam sekitar, mereka terlihat semakin bersemangat dalam belajar.

Sehari Bersama TNI 5 Oktober 2015 di Yonif 512

Belajar adalah suatu upaya yang dilakukan individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi jang telah dipelajari. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka belajar melalui kunjungan langsung di luar kelas merupakan alternatif untuk mencapai indikator pembelajaran. Belajar melalui kunjungan langsung bertujuan untuk mengkontekstualkan permasalahan yang dihadapi dengan fakta yang sebenarnya. Tujuannya adalah menguasai kompetensi dasar dalam pembelajaran.
Manfaat dari belajar melalui kunjungan langsung diantaranya: pertama, memberikan keleluasaan bagi para guru untuk mengembangkan bentuk materi  dan strategi penyampainnya dalam setiap kesempatan guna menghindari kebosanan pada diri siswa. Kedua, memberikan nuansa alami sesuai dengan potensi siswa untuk menemukan konsep-konsep yang akan mereka peroleh melalui proses pembelajaran. Ketiga, mengembakan sikap sosial di atara siswa melalui kegiatan cooperative lerning dalam kelompok yang merupakan bentuk aktuasi akhlaqul karimah yang merupakan nilai ajaran Islam. Keempat, mewujudkan kecakapan/keterampilan hidup yang dialami dalam setiap proses pembelajaran, dengan memberikan kesempatan untuk melakukannya langsung.
Ada beberapa alasan mengapa perlu mengajak siswa belajar melalui kunjungan langsung: 
·         Menumbuhkan Keimanan kepada Sang Khalik dan Mencintai Alam
Dalam Islam Allah swt. adalah sang khalik yang menciptakan alam semesta dan isinya, mencintai alam semesta adalah merupakan pengakuan kepada sang pencipta yaitu Allah swt. sebaik-baiknya pencipta, dengan demikian mampu menumbuhkan keimanan bagi siswa, pembelajaran di alam terbuka memberikan stimulan kepada siswa untuk senantiasa menjaga alam semesta yang merupakan bentuk ketauhidan yang harus ditumbuhkan pada siswa
·         Lebih mudah belajar dari benda konkret.
Dengan belajar dari sesuatu yang nyata, siswa akan lebih mudah memahami, Siswa dapat belajar dengan benda-benda di sekelilingnya
  
·         Memberikan pemahaman bahwa belajar dapat dilakukan dimana saja dalam kondisi apa saja
Dengan kegiatan ini memberikan pengertian kepada siswa bahwa belajar bukanlah kegiatan yang membosankan, belajar tak ubahnya dengan bermain dan rekreasi yang menyenangkan. 
·         Siswa lebih terpacu dan aktif
Belajar di luar kelas memberikan kesempatan dan ruang gerak yang luas bagi siswa. Mereka tidak lagi dibatasi oleh sekat dinding kelas, keaktifan dan kebebasan siswa dalam mengembangkan kemampuan menalarnya.
·         Memperkuat Motorik dan Otot siswa
Luasnya ruang belajar menguntungkan gerak motorik siswa, mereka akan lebih banyak melakukan aktifitas visik semisal berjalan dan berlari dengan lebih leluasa yang akan memperkuat motorik siswa.
·         Meningkatkan keakraban antar siswa dan guru
Kondisi belajar diluar suasana formal membuat siswa lebih mudah bercakap dengan sesama teman bahkan termasuk dengan guru. Hal ini lah yang akan semakin menumbuhkan suasana akrab yang dapat menumbuhkan nilai sosial kepada siswa.
·         Mengalami Secara Nyata
Bagaimana cara menanam, seperti apa bentuk hama, mengolah makanan, bagaiman cara mengolah limbah memberikan pengalaman kepada siswa secara nyata, tentunya berbeda ketika pembelajaran hanya diperoleh dari buku teks di dalam kelas. Belajar melalui kunjungan dan praktik secara langsung memberikan pengajaran kepada siswa bagaimana berinteraksi secara nyata.
Begitu banyaknya manfaat belajar melalui kunjungan langsung diantarnya belajar melalui pengalaman berkesan bagi siswa. Siswa akan meraskana kegembiraan dan menghilagkan kesan membosankan bagi siswa dalam belajar.

Tidak ada komentar:
Write komentar