Rabu, 28 September 2022

SEPENGGAL KISAH MILIK KAMI

SDIT Nuris Klakah, sekolah yang dahulu pernah menjadi tempatku bersama teman-teman dalam  merangkai masa depan, dan menciptakan kenangan. Namun keadaannya tidaklah sama seperti saat ini.



Kala itu, SDIT Nuris Klakah masih dianggap sebagai Sekolah Dasar berbasis Islam yang belum mampu mengungguli sekolah lain di kecamatan Klakah. Sekolahku saat itu belum ada apa-apanya jika semisal harus dibandingkan dengan sekolah dasar lain, bahkan tidak banyak orang yang mau mempertimbangkannya. Istilah sederhananya SDIT Nuris Klakah dahulu dipandang sebelah mata tanpa terkecuali.tidak se-luar biasa, seperti saat ini.

Yang kuingat betul pada saat hujan lebat mengguyur, halaman sekolah menjadi becek, dan licin karena belum berpaving. Tak jarang air hujan akan menggenang seperti sebuah kolam raksasa. Kadang Aku dan teman-teman tidak segan-segan untuk bermain air di kolam raksasa tersebut, bahkan ada yang sampai rela melepas sepatunya, dan memingkis celana hingga selutut.

Selain itu, bangunan sekolahnya pada zamanku tergolong masih sangat sederhana. Hanya terdiri dari beberapa bangunan ruang kelas sempit yang dibangun secara berjajar, dengan satu bangunan kantin sekolah yang berdiri di tengah halaman dengan naungan pohon mangga besar yang amat rindang.

Kemudian terdapat dua bangunan lain yang di multifungsikan sebagai ruang perpustakaan sekaligus sebagai ruang guru. Ruangan lainnya juga disekat untuk digunakan sebagai ruang kantor serta UKS para siswa.

Masih sangat kuingat dengan amat jelas bagaimana kondisi ruangan kelas yang saat itu menjadi tempatku bersama teman-teman dalam menimba ilmu. Pada sebagian sisi dindingnya sudah mulai terlihat pudar dan catnya sudah banyak yang mengelupas berpadu dengan coretan – coretan tangan kreatif dari teman-teman.

Ada pula tempelan kertas-kertas hasta karya dari diriku bersama teman-teman yang memang sengaja di pajang di sepanjang salah satu permukaan dinding. Semakin menambah kesan unik dan aesthetic.

Sedangkan untuk meja juga kursi kayu yang kebanyakan berbeda warna tersusun rapi, di pinggir ruangan,membentuk letter ‘U’. Jumlahnya hanya sekitar 22 buah, disesuaikan dengan jumlah siswa pada angkatanku saat itu.

Sebuah whiteboard dengan rangka kayu berdiri tegak di depan ruang kelas. Di sampingya terdapat meja guru yang bersanding dengan almari kayu di pojok ruangan.

Untuk teras kelas sendiri, saat itu hanya terpatok sebuah rak sepatu kayu bertingkat empat dan juga sebuah keranjang sampah plastik yang berjajar tepat di sampingnya.

Di halaman depan kelas, masih sangat kosong atau mungkin boleh dibilang sangat gersang. Hanya ada segelintir tanaman berpolybag dan tanaman rambat liar yang dibiarkan menjalar sembarang pada dinding pembatas di belakang kantin.

Meskipun SDIT NUris klakah pada saat itu sangatlah terbatas dan juga sederhana. Tetapi semangatku bersama teman-teman untuk menggali ilmu tidak pernah kendor. Jiwaku dan teman-teman seakan tergembleng agar terus berkembang menuju arah yang lebih baik lagi,  sehingga mampu mendorong tekad yang kuat dalam menyumbangkan segenap ragam prestasi.

Selama kurun waktu enam tahun, Aku bersama teman-teman mengenyam pendidikan di SDIT. Tak pernah luput akidah terpupuk subur hingga dapat menjadi panutan yang baik di lingkungan masyarakat sekitar, berkat keikhlasan, kesabaran, ketulusan yang tiada banding dari para Astidz.

Bagiku khususnya, SDIT Nuris Klakah akan selalu menjadi nomer satu di hati. Terlebih dengan semua kenangan yang pernah terukir erat, di setiap sudut sekolah. Seperti halnya kenangan seru, ketika aku dan teman-teman mempelajari Al-Quran di bawah rindangnya pohon mangga halaman sekolah. Dengan hanya berbekal alas banner tak terpakai dan kardus bekas yang ditata layaknya sebuah karpet, Aku dan teman-teman menghafalkan satu per satu ayat al quran dengan semangat berapi-api.

Itulah ceritaku bersama teman-teman dengan SDIT Nuris Klakah yang dulu.

Lain hal ceritanya jika dibandingkan dengan SDIT Nuris Klakah yang sekarang.

Kini, sekolah tercintaku sudah banyak mengalami berbagai perubahan, baik dari bangunan kelasnya yang lebih bagus, dan bertingkat dua pula. Di sekelilingnya juga terdapat tumbuhan hijau yang rimbun terawat dan sangat elok dipandang. Sebuah gazebo terbuka yang amat sejuk nan asri, serta ruang laboratorium sains-komputer juga sudah ikut melengkapi prasarana di sdit Nuris saat ini…..Sungguh super fantastis. Kurikulum pembelajarannya pun tentu semakin bermutu, kreatif dan inovatif.

Alhamdulillah, Aku sebagai perwakilan dari Alumni kedua SDIT Nuris Klakah turut merasa bangga sekaligus haru akan perkembangan yang begitu pesat.  Terlebih lagi, sudah banyak sekali piagam prestasi dari berbagai bidang studi, menghiasi kabinet kaca depan kantor sekolah.

Berjaya-lah selalu SDIT-Ku.

Teruslah mencetak generasi-generasi muda yang cerdas dan berakhlaq mulia. Agar kelak nanti, dapat  melanjutkan dakwah ummat.

( Salam Rindu Dari Kami - Alumni Angkatan Kedua Thn.2017 )

Tidak ada komentar:
Write komentar